Sabtu, 08 Mei 2010

PMK.K capJiret



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


”CAP JIRET”

KECAP BIJI KARET

(P K M K)



Disusun Oleh :


HERMANTO(0856051020)

AFNI SYAHRO (0856051002)

SAHRON RAMADHAN (0856051040)

DIO RASUWANDA (0916051004)



UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG
2009


A. JUDUL PROGRAM

CAPJIRET” Kecap Biji Karet

B. LATAR BELAKANG

Kecap merupakan makanan yang populer dikalangan masyarakat Indonesia, Kecap memiliki gizi yang tinggi, kecap disukai oleh semua lapisan masyarakat baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat berekonomi menengah keatas. Kecap juga memiliki kelebihan lain, yaitu cakupan gizi pada kecap yang tinggi terutama dalam memenuhi kecukupan kebutuhan protein.

Kedelai sebagai bahan baku kecap yang umum digunakan saat ini, kurangnya petani biji karet khususnya di lampung menimbulkan naiknya harga biji karet, dikarenakan kebutuhan terhadap biji karet yang tinggi tetapi tidak disertai produksi biji karet yang besar pula yang berakibat naiknya harga biji karet serta mengakibatkan naiknya harga kecap. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, apa lagi disertai dengan kenaikan kebutuhan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku pembuatan kecap maka diperlukan alternatif lain yang dapat memecahkan permasalah tersebut yaitu terpenuhinya bahan baku pembuatan kecap dengan harga murah dengan memperhatikan kandungan gizi terutama protein yang tinggi. Salah satu tanaman alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg). Karet mampu memproduksi biji kaya protein, serta banyaknya perkebunan karet yang berada di lampung khususnya.

Dalam pengolahannya, biji karet dapat ditemukan dalam berbagai bentuk olahan, diantaranya sebagai bahan pembuat tempe dan juga makanan ringan. Namun dalam berbagai pengolahan tersebut biji karet kurang di maksimalkan, padahal kandungan protein yang terdapat pada biji karet juga hampir sama bila dibandingkan dengan biji karet dan beberapa tanaman komersil lainnya.

(Sumber:http://nippontori.multiply.com/journal/item/34) dan (Giok L,dkk. 1967 ).

Bila kadar protein dan lemak biji karet di bandingkan dengan beberapa kacang – kacangan lainnya maka biji karet memiliki kadar protein yang cukup besar, perbandingan kadar tersebut dapat dilihat seperti tabel berikut.

Komposisi nutrisi biji karet, biji karet, kacang hijau, kacang tanah, dan kecipir.

No.

Biji

(%) Protein

(%) Lemak

(%) Karbohidrat

(%) Air

1

Karet

27.32

3,15

9,9

1

2

Biji karet

34,9

9,14

1,34

8,8

3

Kacang Hijau

22

2,1

2,62

9,1

4

Kacang Tanah

25

3,42

8,21

1,4

5

Kecipir

32

8,17

0,36

5,1

Sumber diperoleh dari balai Informasi Pertanian-Ciawi, 1985 (dalam http://nippontori. multiply. com/journal/item/34) dan (Giok L T, Samsudin, Husaini and Tarwotjo. 1967 )

Untuk itu diperlukan suatu pengoptimalan pengolahan biji karet sebagai bahan baku pembuatan makanan sehingga mampu memberikan kreasi baru dalam pengolahan biji karet, salah satunya dengan memproduksi kecap biji karet, dan diharapkan dapat mampu bersaing dengan produk lain yang menggunakan bahan-bahan lainnya, Kecap biji karet mampu menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi masyarakat Lampung untuk mengkonsumsi produk biji karet selain menjadi alternatife bahan baku juga di optimalkan sebagai produk khas lampung yang memiliki rasa khas tersendiri. Usaha ini dapat dimulai dalam skala home industri ataupun dalam skala pabrik, hal ini dikarenakan bahan bakunya yang murah dan mudah didapat.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ilmiah ini akan diangkat permasalahan : “Bagaimana hasil yang diperoleh dalam pembuatan kecap berbahan baku biji karet ?” sehingga kecap biji karet dapat bersaiing dengan produk kecap lainnya.

D. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu :

  1. Mengkaji Proses Pembuatan Kecap dari Biji Karet
  2. Menciptakan usaha yang mampu menambah kreasi kuliner yang belum ada dan berpeluang bisnis tinggi.
  3. Menciptakan usaha yang mampu menambah kreasi kuliner yang ada dan berpeluang bisnis tinggi.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah.

  1. Mampu menciptakan usaha kecap yang memiliki nilai gizi yang tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat umum.
  2. Dapat memberikan informasi tentang proses pembuatan kecap dari biji

Karet.

  1. Dapat memberikan solusi cara pembuatan kecap tanpa menggunakan biji karet, dengan harga yang lebih murah dan bergizi tinggi

F. KEGUNAAN PROGRAM

Adapun kegunaan program ini adalah :

1. Menciptakan produk alternatif dengan memanfaatkan sumber daya hayati yang ada.

2. Mengembangkan jiwa entrepreneur dan budaya berwirausaha.

3. Memperoleh penghasilan dari usaha Kecap biji karet

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

  1. Aspek Pemasaran

Produk yang dihasilkan adalah martabak chobula. Adapun metode pelaksanaan pemasaran yang kami lakukan adalah dengan cara menentukan bauran pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P yaitu product, promotion, place, price :

Ø Produk (Product)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan tersebut. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok. Karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan maupun kebutuhan pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Jadi pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen, misalnya dalam hal mutu, kemasan, dan lain-lain. Dalam hal ini kami melakukan beberapa inovasi yang lebih kami fokuskan kepada bahan dasar pembuatan kecap biji karet yaitu dengan menggunakan biji karet. Selain itu mengenai rasa, kami juga melakukan inovasi dengan cara memberikan sensasi rasa bervariasi.

Ø Promosi (Promotion)

Seorang pemasar menggunakan metode promosi untuk menyampaikan informasi tentang diri dan produknya kepada konsumen dan pembeli industri. Tujuannya untuk mempengaruhi keputusan belanja. Promosi bertujuan untuk menyampaikan empat hal kepada calon pelanggan yaitu:

1. Membuat mereka sadar terhadap produk

2. Membuat mereka banyak mengetahui tentang produk

3. Membujuk mereka untuk menyukai produk

4. Membujuk mereka untuk membeli produk

Tujuan akhir dari promosi adalah untuk meningkatkan penjualan, menyampaikan informasi, memposisikan produk, menambah nilai dan mengontrol volume penjualan. Pelaksanaan kegiatan promosi yang akan kami jalankan adalah dengan cara menggunakan beberapa alat promosi yaitu dengan media periklanan (advertising) dan pemasaran langsung (direct seeling).

Ø Tempat (Place)

Tempat merupakan sesuatu yang dianggap penting untuk diperhatikan. Lokasi pemasaran serta tempat penjualan haruslah strategis. Untuk pemasaran serta penjualan martabak chobula kami akan melakukan kerja sama dengan beberapa pihak seperti : Cafe Bisnis FISIP UNILA, Kantin Az-Zahra FISIP UNILA, Koperasi Mahasiswa UNILA dan lain sebagainya.

Ø Harga (Price)

Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Saat ini harga masih merupakan komponen terpenting sebagai penentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi seorang penjual. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah besarnya persentase laba yang diinginkan. Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi dapat efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah umumnya mengakibatkan volumen penjualan yang lebih besar. Harga tinggi biasanya membatasi ukuran pasar tetapi meningkatkan laba per unit. Harga tinggi dapat juga menarik konsumen mengisyaratkan bahwa produk memiliki kualitas yang sangat tinggi. Untuk cap jiret ini kami memberikan harga Rp.7.000/botol.

  1. Bahan Baku dan Tenaga Kerja

Bahan baku yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan dipasaran, dan juga harga yang relatife murah. Pada proses produksi kecap biji karet ini bahan baku bersumber dari petani karet dan pengelola perkebunan karet(PTPN). Sedangkan tenaga kerja terdiri dari mahasiswa anggota pelaksana program kegiatan mahasiswa yang memilkiki kemampuan IPTEK dibidang ini.

  1. Analisis Usaha

Proses produksi kecap biji karet (cap jiret) dilakukan dalam kurun waktu satu minggu untuk dua kali produksi yang menghasilkan produk 400 botol setiap bulannya.

Biaya Produksi per Unit:

Biaya Tetap/bulan:

No

Bahan Habis Pakai

Jumlah

Harga/unit (Rp)

Mas Pakai

Total

1

Panci

4

250.000

1

1.000.000

2

Tampah (nyiru)

5

15.000

1

75.000

3

Kain saring

4

25.000

1

50.0000

4

Botol yang sudah disterilkan

400

1.000

1

400.000

5

Alat penggiling

1

750.000

1

750.000

6

Timbangan

1

150.000

1

250.000

7

Ember besar

8

55.000

1

440.000

8

Sendok pengaduk

4

25.000

1

100.000

9

Corong

5

5.000

1

25.000

10

Kompor Gas Elpiji

1

150.000

1

150.000

11

Tabung Gas Elpiji

1

350.000

1

350.000

Total biaya tetap selama satu tahun = 3.590.000/tahun = 299.200/bulan

12

Bahan Habis Pakai/bulan:

No

Bahan Habis Pakai

Jumlah

Harga/unit (Rp)

Mas Pakai

Total

1

Biji karet

500 Kg

1.500

1x

600.000

2

Jamur tempe

14Kg

8.500

1x

119.000

3

Sereh

5 Ikat

5.000

1x

25.000

4

Daun jeruk

3 Ikat

5.000

1x

10.000

5

Laos

2 Ikat

6.000

4x

12.000

6

Pokak

4 Kg

20.000

8x

80.000

7

Gula merah

600 Kg

4.000

1x

2.400.000

8

Garam dapur

8 Kg

6.000

1x

48.000

9

Daun salam

8 Ikat

4.000

1x

32.000

10

Penyedap rasa

6 Kg

15.000

1x

90.000

11

Air (untuk melarutkan gula merah)

800 Liter

(50galon)

4.000

1x

200.000


Total




3.621.000

Total biaya produksi selama pelaksanaan kegiatan = Rp 3.621.000 x 2 = Rp7.424.000

Sewa/bulan:

Sewa rumah produksi : Rp 3.000.000/tahun = 250.000/bulan

12

Biaya produksi per unit :

Biaya tetap (per bulan) + Biaya bahan habis pakai (per bulan) + Biaya sewa(perbulan)

Jumlah Produksi (per bulan)

= 299.200+ 3.621.000 + 250.000

400

= Rp 3.896

= Rp 4.000/unit

Harga Jual Per Unit:

Biaya produksi per unit + Laba yang diinginkan

4.000+ 3.000

= Rp 7.000

Gambaran Laba yang dihasilkan per bulan: 3.000 x 400 = Rp 1.200.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar